Saranadan Prasarana Budidaya ikan Sistem Polikultur di Kecamatan Duampanua (DAK) Unit: LPSE Kabupaten Pinrang: Pagu: Rp. 380.000.000,00 (380,0 Jt) Tahap Saat Ini: Download Dokumen Pemilihan [] Tanggal: 26-Juni-2022 s/d 01-Juli-2022: Metode: Tender - Pascakualifikasi Satu File - Harga Terendah Sistem Gugur: Lokasi Pekerjaan: Kecamatan
PENDISTRIBUSIAN SARANA DAN PRASARANA MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH Manajemen Sarana dan Prasarana yang dibina oleh Bapak Prof. Dr. H. Ibrahim Bafadal, oleh Ayu Anindya Rasyad 160131600445 Firda Rizkita Nanda 160131600405 Moh Alfathan Widyastanto 160131600440 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN Maret 2018 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca. Makalah ini disusun dalam rangka untuk menyelesaikan tugas dari dosen kami Bapak Prof. Dr. H. Ibrahim Bafadal, selaku pembimbing mata kuliah Manajemen Sarana dan Prasarana. Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Malang, Maret 2018 Penyusun DAFTAR ISI KATA PENGANTAR......................................................................................... i DAFTAR ISI........................................................................................................ ii BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang........................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah...................................................................................... 2 C. Tujuan........................................................................................................ 2 BAB II BAHASAN A. Pengertian Pendistribusian Sarana dan Prasarana...................................... 3 B. Langkah-langkah Pendistribusian Sarana dan Prasarana........................... 3 C. Sistem dalam Pendistribusian Sarana dan Prasarana................................. 5 D. Asas-asas dalam Pendistribusian Sarana dan Prasarana............................. 6 BAB III PENUTUP A. Simpulan.................................................................................................... 8 B. Saran.......................................................................................................... 8 DAFTAR RUJUKAN BAB I PENDAHULUAN Pada BAB I ini diuraikan tentang a latar belakang b rumusan masalah c tujuan penulisan. Uraian lebih lanjut sebagai berikut. A. LATAR BELAKANG Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang dalam proses pendidikan, khususnya dalam proses belajar mengajar. Misalnya ruang kelas, gedung, meja kursi, serta alat- alat dan media pengajaran. Proses belajar mengajar di sekolah akan terlaksana dengan efektif dan efisien karena semua perlengkapan pendidikan yang menunjang terlaksananya pembelajaran dapat digunakan dengan baik. Mulyasa; 200749. Adapun yang dimaksud prasarana adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidkan, khususnya belajar mengajar tetapi juga dapat dimanfaatkan secara langsung untuk proses belajar mengajar. Misalnya taman sekolah untuk pengajaran biologi, atau halaman sekolah sebagai lapangan olahraga. Sarana menurut Imron dalam Perspektif Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah adalah semua fasilitas yang secara langsung dipergunakan dalam proses pendidikan disekolah. Sedangkan prasarana adalah semua fasilitas yang secara tidak langsung dalam proses pendidikan disekolah. Pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan dapat didefinisikan sebagai proses kerjasama dan pendayagunaan semua sarana prasarana pendidikan secara efektif dan efisien Tim Pakar Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Malang; 200386. Walaupun antara sarana dan prasarana mempunyai sedikit perbedaan, namun sarana dan prasarana ini sama- sama digunakan untuk tujuan yang akan dicapai oleh pendidikan yaitu untuk menyalurkan pengetahuan dari pendidik kepada peserta didik agar dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat peserta didik sehingga proses belajar mengajar terjadi. Secara kronologis-operasional kegiatan administrasi sarana prasarana pendidikan meliputi 1. Perencanaan Pengadaan Barang 2. Pengadaan Barang 3. Penyimpanan, inventarisasi, penyaluran 4. Pemeliharaan 5. Penghapusan Menurut Gunawan 2011116-117 seluruh rangkaian kegiatan di atas harus merupakan satu kesatuan yang harmoni dan terpadu. Dalam sistematika kerjanya harus dihindarkan timbulnya kesimpangsiuran dan tumpang tindih dalam wewenang, tanggung jawab, dan pengawasan menghindari timbulnya pemborosan. Dalam makalah ini penulis akan membahas tentang pendistribusian/penyaluran sarana prasarana. B. RUMUSAN MASALAH A. Apakah Pengertian Pendistribusian Sarana Dan Prasarana ? B. Bagaimana Langkah-Langkah Pendistribusian Sarana Dan Prasarana ? C. Apa Sajakah Sistem Dalam Pendistribusian Sarana Dan Prasarana ? D. Apakah Asas-Asas Dalam Pendistribusian Sarana Dan Prasarana ? C. TUJUAN A. Agar Pembaca Memahami Pengertian Pendistribusian Sarana dan Prasarana. B. Agar Pembaca Memahami Langkah-langkah Pendistribusian Sarana dan Prasarana. C. Agar Pembaca Memahami Sistem dalam Pendistribusian Sarana dan Prasarana. E. Agar Pembaca Memahami Asas-asas dalam Pendistribusian Sarana dan Prasarana. BAB II BAHASAN A. Pengertian Pendistribusian Sarana dan Prasarana Menurut Gunawan 2011 144 Pendistribusian merupakan kegiatan yang menyangkup pemindahan barang dan tanggug jawab dari instansi/ pemegang yang satu kepada instansi/ pemegang yang lainnya. Menurut Bafadal 2014 38 Pendistribusian atau penyaluran perlengkapan merupakan kegiatan pemindahan barang dan tanggung jawab dari seorang penanggung jawab penyimpanan kepada unit-unit atau orang-orang yang membutuhkan barang itu. Barang yang telah diterima dan diinventarisasikan oleh panitia pengadaan, setelah kebenarannya diperiksa berdasarkan daftar yang ada pada surat pengantar, tidak berarti semua personel sekolah dapat menggunakan secara bebas. Barang-barang tersebut perlu diatur lebih lanjut untuk memudahkan pengawasan dan pertanggungjawabannya. Apabila pendistribusiannya tidak diatur dengan sebaik-baiknya, pengelola perlengkapan sekolah akan mengalami kesulitan dalam membuat laporan pertanggungjawabannya. Karwanto & Darmastuti. H. 201412 Pendistribusian sarana dan prasarana dalam prosesnya terdapat yaitu penerimaan barang, jenis barang yang disalurkan kepada pemakai, jumlah barang yang didistribusikan. Pendistribusian yaitu dengan melakukan penyusunan alokasi pendistribusian barang-barang yang telah diterima oleh sekolah dan telah disalurkan sesuai kebutuhan barang pada bagian-bagian sekolah, dengan melihat kondisi, kualitas dan kuantitas barang yang ada. B. Langkah-langkah Pendistribusian Sarana dan Prasarana 1. Penyusunan Alokasi Untuk menghinndari pemborosan dalam pembagian/ pendistribusian barang sehingga merata dan seimbang dengan kebutuhan pemakainya masing-masing, maka perlu disusun alokasi kuantitas dan frekuensi pendistribusiannya, sehingga sungguh-sungguh dapat menunjang kegiatan instruksional. Dalam penyusunan alokasi ini, ada empat hal yang harus diperhatikan dan ditetapkan diantaranya yaitu a. Penerimaan barang Yaitu orang yang menerima barang sekaligus mempertanggungjawabkannya sesuai dengan daftar barang barang yang diterima Minarti;2012250. Identitasnya meliputi nama lengkap, jabatan resmi di sekolah, nomor induk pegawai dan alamat penerima. b. Waktu penyaluran barang Waktu penyaluran harus disesuaikan dengan kebutuhan barang tersebut, terutama yang berhubunagn dengan proses belajar mengajar. c. Jenis barang yang akan disalurkan kepada pemakai. Untuk mempermudah pengeloaan perlengkapan di sekolah ada beberapa cara dalam membedakan jenis perlengkapan yang ada di sekolah. Misalnya, dengan melihat penggunaan barang tersebut. d. Jumlah yang akan distribusikan. Dalam pendistribusian, agar keadaan barang yang sudah disalurkan dapat diketahui secara pasti dan dapat dikontrol, Maka adanya ketegasan jumlah barang yang disalurkan. Yang perlu dicantumkan dalam jumlah barang ini adalah 1 Satuan hitungannya, misalnya stel, sheet, atau eksemplar 2 Jumalah satuan, misalnya 10 unit, 5 stel 3 Jumlah isi atau bagian dari masing-masing satuan, misalnya 2 stel meja tamu 4 Harga satuan 2. Pengiriman Barang Pengiriman barang dari pusat-pusat penyalur barang perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut a. Cara pengiriman b. Pengemasan c. Pengangkutan d. Pembongkaran 3. Penyerahan Barang Dalam penyerahan barang hendaklah tidak dilupakan untuk mengisi daftar penyerahan barang, surat pengantar, tanda terima, biaya pengiriman dan lain sebagainya. Barang yang telah diterima diinventariskan oleh panitia pengadaan, setelah kebenarannya diperiksa berdasarkan daftar yang ada dan perlu surat pengantar, tidak berarti semua personil sekolah bisa menggunakan secara bebas. Barang-barang tersebut perlu diatur lebih lanjut untuk memudahkan pengawasan dan pertanggung jawaban. Apabila pendistribusiannya tidak di atur dengan sebaik-baiknya, pengelolaan perlengkapan sekolah akan mengalami kesulitan dalam membuat laporan pertanggung jawabannya. Dalam membaca perihal di atas, maka perlu adanya penyusunan alokasi pendistribusian. Dengan terlebih dahulu lakukan penyusunan pendistribusian barang-barang yang telah diterima oleh sekolah yang dapat disalurkan sesuai dengan kebutuhan barang pada bagian-bagian sekolah, dengan melihat kondisi, kualitas, dan kuantitas barang yang ada. Semakin jelas alokasinya, semakin jelas pula pelimpahan tanggung jawab pada penerima. Dengan demikian pendistribusian akan lebih mudah dilaksanakan dan di kontrol setiap saat. Tujuan akhir penyusunan alokasi tersebut pada akhirnya adalah untuk menghindari pemborosan yang seharusnya Sahertian;1994 191. C. Sistem dalam Pendistribusian Sarana dan Prasarana Menurut Bafadal 201439 Pada dasarnya ada dua sistem pendistribusian barang yang dapat ditempuh oleh pengeloalah perlengkapan sekolah, yaitu 1. Secara Langsung Berarti barang-barang yang sudah diterima dan diinventarisasikan langsung disalurkan pada bagian-bagian yang membutuhkan tanpa melalu proses terlebih dahulu. 2. Secara Tidak Langsung Berarti barang-barang yang sudah diterima dan sudah diinvetarisasikan tidak secara langsung disalurkan, melainkan harus disimpan terlebih dahulu di gudang penyimpanan dengan teratur. Hal ini biasanya diguanakn apabila barang-barang yang lalu ternyata masih tersisa. Namun seandainya digunakan sistem pendistribusian tidak langung maka barang-barang yang perlu disimpan di gudang perlu mendapatkan pengawasan yang efektif. Dalam rangka mempermudah pengawasannya perlu dibuatkan kartu Stok Barang. Kartu Stok Barang tersebut adapt dibuat dari kertas manila yang bewarna dengan ukuran 20 cm panjang dan 14 cm lebar. Setelah dibuat, kartu tersebut sebaiknya diletakkan dekat dengan barang. D. Asas-asas dalam Pendistribusian Sarana dan Prasarana Menurut Bafadal 201440 Sistem apapun yang digunakan oleh pengelola perlengkapan pendidikan di sekolah dasar tidak perlu dipersoalkan, asalkan memenuhi asas-asas dalam pendistribusian yang efektif. Ada beberapa asas pendistribusian ini yang perlu diperhatikan, yaitu 1. Asas ketepatan Asas ketepatan meliputi Ketepatan barang yang disampaikan baik jumlah maupun jenis barang, Ketepatan Sasaran penyampaiannya, dan Ketepatan kondisi barang yang disalurkan. 2. Asas kecepatan Asas kecepatan memperhatikan besarnya waktu/jarak yang ditempuh dalam proses pendistribusian barang. 3. Asas keamanan Asas keamanan memperhatikan keamanan kondisi barang dalam proses pendistribusian. 4. Asas ekonomi Asas yang memperkirakan ketepatan dalam pendistribusian barang sesuai dengan kebutuhan. BAB III PENUTUP A. SIMPULAN Pendistribusian atau penyaluran perlengkapan merupakan kegiatan pemindahan barang dan tanggung jawab penyimpanan kepada unit-unit atau orang-orang yang membutuhkan barang itu. Langkah- langkah Pendistribusian Sarana Prasarana meliputi penyusunan alokasi, pengiriman barang, penyerahan barang. Pendistribusian yaitu dengan melakukan penyusunan alokasi pendistribusian barang-barang yang telah diterima oleh sekolah dan telah disalurkan sesuai kebutuhan barang pada bagian-bagian sekolah, dengan melihat kondisi, kualitas dan kuantitas barang yang ada. Sitem pendistribusian sarana dan prasarana adalah secara langsung dan secara tidak langsung. Asas-asas pendistribusian sarana dan prasarana adalah ketepatan, kecepatan, keamanan, dan ekonomi. Oleh karena itu asas-asas tersebut harus direalisasikan pada saat mendistribusikan sarana dan prasarana pendidikan agar pendistribusian bisa sesuai dengan tujuan. Pendistribusian sarana dan prasarana dalam prosesnya terdapat yaitu penerimaan barang, jenis barang yang disalurkan kepada pemakai, jumlah barang yang didistribusikan. B. SARAN Untuk pendistribusian sarana dan prasarana sebaiknya menggunakan tenaga yang terampil dan cekatan dalam menyalurkan sarana dan prasarana agar dapat segera digunakan untuk menunjang terlaksananya proses belajar mengajar yang dapat mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Lalu pada pelaksanaan pendistribusian harus memenuhi asas-asas yang telah ditetapkan agar sesuai dengan tujuan manajemen sarana dan prasarana pendidikan dengan optimal. DAFTAR RUJUKAN Bafadal, Ibrahim. 2014. Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasinya. Jakarta PT Bumi Aksara. Gunawan, Ary H. 2011. Administrasi Sekolah administrasi sekolah makro. Jakarta Rineka Cipta. Minarti, Sri. 2012. Manajemen Sekolah, Jogjakarta Ar-Ruzz Media. Sahertian, Piet, A. 1994. Dimensi Administrasi Pendidikan. Surabaya Usaha Nasional. Tim Pakar Manajemen Pendidikan, Pendidikan. Universitas Negeri Malang, Malang. Karwanto & Darmastuti. H. 2014. Manajemen Sarana Dan Prasarana Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Pada Jurusan Teknik Komputer Dan Informatika Di Smk Negeri 2 Surabaya. Surabaya Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan. Vol .3, 11 maret 2018
makaperlu adanya usaha yang terencana dan maksimal dalam pengadaan, kepemilikan dan pemanfaatan serta pemeliharaan prasarana dan sarana pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat transparan dan memiliki sistem pengelolaan Prasarana dan Sarana dengan baik. 3 II. KONDISI UMUM Prasarana dan Sarana secara garis besar, yang
masyarakat, dari bersifat agraris menjadi industri, maka ke depan diperlukan pengolahan perikanan, yang bisa mendekatkan produk perikanan ke konsumen atau pasar, menjadi lebih besar dan menentukan. Produk perikanan tangkap dan akuakultur akan lebih banyak diolah terlebih dahulu sebelum sampai ke pasar atau konsumen. Bentuk makanan yang sudah popular sperti nugget, burger, sosis, dan bakso semakin banyak yang berbahan baku ikan. Usaha pengolahan perikanan akan menjadi penghela kuat usaha perikanan tangkap dan akuakultur sehingga ikut memperbesar peluang keberlanjutan usaha. Subsistem pemasaran merupakan hasil akhir dari agribisnis perikanan, yang menjadi penghela untuk seluruh subsistem lainnya dalam sistem agribisnis. Pemasaran menjadi pengatur kecepatan driver pergerakan barang dan jasa dalam mata rantai agribisnis perikanan. Ketika laju pemasaran permintaan meningkat maka subsistem yang berada di bawahnya akan menyesuaikan kecepatan pengadaan produk agar bisa memenuhi laju pemasaran tersebut sehingga tidak terjadi kelangkaan pasokan. Sebaliknya, bila laju pemasaran melemah maka subsistem lainnya akan menyesuaikan lajunya dengan pemasaran. 4. Subsistem Pendukung Subsistem pendukung Supporting System yaitu lembaga atau individu yang menyediakan jasa bagi terlaksananya kegiatan ekonomi ketiga subsistem sebelumnya, lembaga permodalan, lembaga penelitian, lembaga penyuluhan dan lembaga pengembangan sumberdaya manusia. Subsistem ini berfungsi untuk memperlancar pelaksanaan pengembangan agribisnis perikanan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Menurut Said dan Intan 2001, keberadaan kelembagaan dan pendukung pengembangan agribisinis sangat penting untuk menciptakan agribisnis yang tangguh dan kompetitif. Lembaga-lembaga pendukung tersebut sangat menentukan dalam upaya menjamin terciptanya integrasi agribisnis dalam mewujudkan pengembangan agribisnis. Beberapa pengembangan agribisnis adalah a. Pemerintah Pemerintah memegang peranan yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan usaha agribisnis yang kondusif dan mampu mendukung perkembangan agribisnis yang tangguh. Lembaga pemerintah, mulai dari tingkat pusat sampai daerah, memiliki wewenang regulasi dalam menciptakan lingkungan agribisnis yang kompetitif dan adil. Regulasi pemerintah tersebut dapat dikelompokkan dalam beberapa kelompok di bawah ini. 1 Regulasi untuk menjamin terciptanya lingkungan bisnis yang kompetitif dan mencegah monopoli dan kartel. 2 Regulasi untuk mengontrol kondisi-kondisi monopoli yang diizinkan, seperti Badan Usaha Milik Daerah yang mengelola usaha public utility. 3 Regulasi untuk fasilitas perdagangan. 4 Regulasi dalam penyediaan pelayanan publik, terutama untuk fasilitas layanan yang terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan agribisnis. 5 Regulasi untuk proteksi, baik proteksi terhadap konsumen maupun produsen. 6 Regulasi yang terkait langsung dengan harga komoditas agribisnis, input-input agribisnis, dan peralatan-peralatan agribisnis. 7 Regulasi terhadap peningkatan ekonomi dan kemajuan sosial. 8 Regulasi terhadap sistem pembiayaan agribisnis. 9 Regulasi terhadap sistem penanggungan resiko agribisnis. b. Lembaga Pembiayaan Lembaga pembiayaan agribisnis memegang peranan yang sangat penting dalam mengembangkan usaha agribisnis, terutama dalam penyediaan modal investasi dan modal kerja, mulai dari sektor hulu sampai hilir. c. Lembaga Pemasaran dan Distribusi Peranan lembaga pemasaran dan distribusi menjadi ujung tombak keberhasilan pengembangan agribisnis, karena fungsinya
PembangunanSarana dan Prasarana Kantor Polsek Candi Laras Utara: Unit: LPSE Kabupaten Tapin: Pagu: Rp. 500.000.000,00 (500,0 Jt) Tahap Saat Ini: Pengumuman Pascakualifikasi [] Tanggal: 26-Juli-2022 s/d 01-Agustus-2022: Metode: Tender - Pascakualifikasi Satu File - Harga Terendah Sistem Gugur: Lokasi Pekerjaan: Tapin - Tapin (Kab.) Jadwal Strategi Pengadaan Sarana dan Prasarana PendidikanAda beberapa alternatif cara dalam pengadaan sarana danprasarana pendidikan persekolahan. Beberapa alternatif caraPengadaan sarana dan prasarana pendidikan persekolahan tersebutadalah melalui1pembelian, yakni dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;2membuat sendiri, yaitu barang yang dapat dihasilkan oleh sekolah;3penerimaan hibah atau bantuan, yakni penerimaan dari pihaklain yang harus dilakukan dengan berita acara serah terima; 4penyewaan, yaitu barang yang disewakan dari pihak lain untukkepentingan pendidikan berdasarkan perjanjian sewa menyewa; 5pinjaman, yakni barang yang dipinjam dari pihak lain untukkepentingan pendidikan berdasarkan perjanjian pinjammeminjam; dan 6 guna susun kanibalisme, yakni suatu usahapengadaan barang dengan cara memanfaatkan beberapa barangyang sudah terpakai menjadi barang yang berguna/ 200389-90 menyatakan bahwa ada beberapa carayang dapat ditempuh sekolah untuk mendapatkan perlengkapanyang dibutuhkan sekolah, yaitu 1 pengadaan perlengkapandengan cara membeli, baik secara langsung di pabrik atau di took,maupun melalui pemesanan terlebih dahulu; 2 pengadaanperlengkapan dengan cara mendapatkan hibah atau memintasumbangan kepada orang tua siswa atau lembaga-lembaga socialtertentu yang tidak mengikat; 3 pengadaan perlengkapan dengancara tukar menukar barang lebih yang dimiliki sekolah denganbarang yang belum dimiliki sekolah; dan 4 pengadaanperlengkapan dengan cara meminjam atau menyewa. Jika sekolahdalam pengadaan barang ada kerja sama dengan perusahaan, makasekolah harus memastikan barang-barang yang ditawarkan kepadasekolah benar-benar sesuai dengan spesifikasi kebutuhan beberapa alternatif tata cara dalam pengadaan sarana danprasarana pendidikan di sekolah. Beberapa alternative tata carapengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah adalah 1pembelian; 2 pembuatan atau produksi sendiri; 3 penerimaanhibah atau bantuan; 4 penyewaan; 5 pinjaman; 6 pendaurulangan; 7 penukaran; dan 8 perbaikan atau tata cara pengadaan sarana dan prasarana pendidikantersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan sekolah sertaanggaran yang dimiliki sekolah. Perencanaan pengadaan barangmenjadi faktor penting dalam hal sekolah mendapatkan barangyang sesuai dengan kebutuhan sekolah. Berikut ini akan diuraikanbeberapa alternative tata cara pengadaan sarana dan prasaranasekolah gTbJ03z.
  • sww97nzxhu.pages.dev/239
  • sww97nzxhu.pages.dev/572
  • sww97nzxhu.pages.dev/433
  • sww97nzxhu.pages.dev/917
  • sww97nzxhu.pages.dev/533
  • sww97nzxhu.pages.dev/181
  • sww97nzxhu.pages.dev/752
  • sww97nzxhu.pages.dev/788
  • sww97nzxhu.pages.dev/736
  • sww97nzxhu.pages.dev/923
  • sww97nzxhu.pages.dev/455
  • sww97nzxhu.pages.dev/932
  • sww97nzxhu.pages.dev/749
  • sww97nzxhu.pages.dev/9
  • sww97nzxhu.pages.dev/966
  • sistem pengadaan sarana dan prasarana